Rabu, 24 Juli 2019
Medan – Setiap tangggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN) sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Tema yang ditetapkan kali ini adalah “Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak”. Bertepatan dengan peringatan HAN, RSUP H. Adam Malik berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar dempet perut Adam dan Malik pada pukul 11.53 WIB, Selasa. (23/7)
Bayi kembar siam usia 8 bulan asal Tapanuli Utara ini menjalani proses operasi pemisahan sekitar 5 jam. Persiapan panjang selama lebih dari 7 bulan yang dilakukan pihak rumah sakit akhirnya berbuah manis. Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H. Adam Malik, dr Zainal Safri SpPD SpJP berterima kasih banyak kepada tim dokter dan seluruh bagian yang terlibat. Menurutnya, hal ini merupakan tanggung jawab sosial untuk pelayanan masyarakat sekaligus prestasi bagi RSUP Haji Adam Malik di usianya yang ke 26 tahun.
“Kita tetap akan mempertahankan tim ini. Apalagi rumah sakit kita sudah memiliki sertifikat JCI, dan tentunya semua alat dan ruangan yang kita gunakan sudah standar internasional,” pungkasnya.
Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam Adam dan Malik, Prof DR H Guslihan Dasa Tjipta SpA(K) mengatakan saat ini kedua bayi kembar siam telah berada di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di Gedung Central Medical Unit (CMU) Lantai 3.
“Kedua bayi ini dalam keadaan baik. Besok akan kita lakukan pertemuan lagi untuk menilai keadaan kedua bayi ini. Dalam waktu 24 jam ke depan ini akan terus dipantau,” ucapnya pada saat Konferensi Pers di Gedung Pusat Jantung Terpadu Lantai 5.
Sementara itu, dr Utama Abdi Tarigan SpBP sebagai dokter bedah plastik yang menangani operasi pemisahan kembar siam menambahkan, keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam ini dapat dilangsungkan karena didukung oleh alat rumah sakit yang sangat baik. Ia menuturkan, saat ini kondisi kedua bayi dalam keadaan stabil, tetapi masih membutuhkan pemantauan lanjut untuk melihat perkembangan lukanya pasca operasi dilangsungkan.
“Semua pekerjaan kami sudah dapat terlaksana dengan baik. Untuk hasil lanjut, paling tidak baru bisa diketahui seminggu kedepan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, ayah bayi Adam dan Malik, Juliadi Silitonga tidak dapat menutupi rasa bahagianya. Silitonga mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan pemerintah.
“Berkat bantuan semuanya, anakku mulai kini dapat hidup layaknya bayi normal. Biarlah Tuhan yang menjaga anak kita sampai nanti mereka besar. Saya ini semangat luar biasa. Kalau sudah diberi izin, akan langsung saya bawa ke kampung berkumpul dengan keluarga,” ucapnya berseri-seri.
Sebelumnya bayi pasangan Juliadi Silitonga dan Nurida Sihombing yang diberi nama Adam dan Malik ini lahir pada 22 November 2018 dengan berat badan 4,7 kilogram di RSUD Sibolga. Bayi kembar siam dempet perut ini kemudian dirujuk pada 27 November 2018 ke RSUP H Adam Malik dan dirawat di Ruang Perinatologi. Saat dioperasi, bayi Adam dan Malik sudah berusia 8 bulan dengan berat badan 17 kilogram. (*/swt)