Senin, 29 April 2024 / Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RS Adam Malik) kembali mencatatkan pencapaian baru dalam pelayanan kesehatan. Rumah sakit vertikal Kesementerian Kesehatan RI ini baru saja berhasil melakukan operasi sebuah kasus langka disebut polimelia yang dialami seorang pasien balita asal Aceh. Operasi ini telah berlangsung pada 20 April 2024 lalu.
Operasi ini dipandu oleh dr Iman Dwi Winanto SpOT(K), dokter spesialis orthopaedi dan traumatology divisi pediatric (anak) dari KSM Orthopaedi dan Traumatology RS Adam Malik. Tim medis bekerja sama dengan dr Abdurrahman Mousa Arsyad MKed(NeuSurg) SpBS(K) dari KSM Bedah Saraf dan dr Arya Tjipta Prananda SpBP-RE(K) dari KSM Bedah Divisi Bedah Plastik, serta Dr dr Dadik Wahyu Wijaya SpAn KAO dan dr Luwih Bisono SpAn KAR dari KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif.
“Kasus langka ini merupakan kelainan kongenital duplikasi tungkai bawah yang disebut polimelia, disertai dengan kondisi kelainan pembentukan tabung saraf tulang belakang atau disebut spina bifida. Penyakit ini diderita oleh seorang pasien balita perempuan berusia 1,5 tahun asal Tapak Tuan, Aceh Selatan,” kata dr Iman memberikan keterangan.
Dijelaskan lebih lanjut oleh dr Iman, kelainan ini sendiri merupakan kelainan bawaan yang sangat jarang dan tidak umum terjadi pada manusia. Kelainan ini disebabkan oleh karena tidak berhasilnya pemisahan zigot kembar pada masa kehamilan. Kelainan ini lalu mengakibatkan terjadinya gangguan berjalan hingga mengganggu tumbuh kembang bayi setelah lahir.
”Polimelia mengacu pada kondisi munculnya organ ekstra atau anggota badan pada bayi baru lahir, suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar satu bayi dari setiap satu juta kelahiran hidup. Operasi pengangkatan anggota tubuh tambahan ini sangat sulit untuk dilakukan, karena minimnya jumlah kasus yang ada atau terpublikasikan di Indonesia dan dunia,” lanjut dr Iman.
Pada kasus yang ditangani tim medis RS Adam Malik ini, awalnya pasien mengalami kesulitan saat berbaring dan berjalan sejak lahir. Ini disebabkan karena adanya tulang yang menonjol keluar dari tulang belakang pada area paha kanan bagian belakang. Tulang itu semakin membesar seiring dengan pertambahan usia pasien, sehingga mengakibatkan terjadinya luka.
Operasi selama sekitar empat jam dilakukan untuk mengeluarkan tulang tungkai bawah yang telah tumbuh menonjol keluar tersebut. “Hasil pasca operasinya baik setelah menjalani tindakan bedah, dan tentunya tanpa gejala sisa atau kecacatan apa pun hingga saat ini. Hal ini tentunya mengukir sejarah RS Adam Malik dalam penanganan kasus langka seperti ini,” ucap dr Iman.
Ditambahkan dr Iman, kondisi pasien saat ini terus membaik hingga diperbolehkan pulang untuk rawat jalan pada 26 April 2024. Selanjutnya, pasien menjalani pengobatan dan pemeriksaan pasca operasi. Dr Iman pun berharap penanganan kasus langka ini bisa memberi manfaat bagi semua pihak, terutama dalam pelayanan kesehatan di Sumatera Utara dan sekitarnya. (humas/ade)