Selasa, 30 Juli 2019
Medan – RSUP H. Adam Malik mengadakan Evaluasi Rancangan Strategi Bisnis (RSB) RSUP H. Adam Malik Tahun Anggaran 2015 – 2018 dan Semester I 2019. Rumah Sakit Kariadi diundang sebagai konsultan dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Administrasi Lantai 3, Selasa (30/7).
Rencana Strategis Bisnis adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang bertindak sebagai kompas perangkat strategis bagi pimpinan organisasi pemerintah. RSB ini nantinya digunakan dalam menilai kemajuan status pencapaian visinya dan target kinerja organsisasi jangka pendek dan panjangnya serta sekaligus mengendalikan arah pengelolaan dan pengembangan roda organisasinya agar sejalan dengan tuntutan utama stakeholder kuncinya.
Direktur Utama Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan ini, dr Bambang Prabowo MKes mengatakan RSB RSUP H. Adam Malik periode 2015–2019 telah berjalan dan sampai pada penghujung tahun pelaksanaannya. Visi dan misi serta sasaran strategis yang telah ditetapkan perlu dievaluasi apakah telah tercapai secara keseluruhan atau masih dalam tahap menunju pencapaian.
“Pertemuan ini dalam rangka belajar menyusun RSB yang baik dan benar. Saya pun akan belajar lagi, jangan kita sungkan. Dulu waktu di kuliah memang pernah dipelajari, tp mari kita mengulang kembali. Mumpung ada pakarnya di sini sahabat kita dari Kariadi. Akan dibawa seperti apa Rumah Sakit ini desainnya kita yang menentukan. Rumah Sakit Kariadi hanya akan menuntun,” tuturnya.
Beliau menambahkan, hasil evaluasi capaian RSB selama 5 tahun ini akan menjadi dasar bagi Rumah Sakit berstandar internasional ini untuk menentukan tujuan dan sasaran yang diharapkan lima tahun kedepannya. Penyusunan RSB dipandang perlu untuk melaksanakan bimbingan teknis kepada semua unit kerja yang terlibat. Direktur Utama RSUP Dr Kariadi, dr Agus Suryanto SpPP-KP MARS MH diundang sebagai konsultan dalam penyusunan RSB RSUP H. Adam Malik periode 2020–2024.
“Kami pun menggunakan konsultan pada saat penyusunan RSB 2 periode yang lalu. Sejak 2014, kami membuat sendiri dengan menggali apa yang menjadi harapan bagi Rumah Sakit Kariadi. Ini penting sebagai diedline atau ancang-ancang untuk dilaksanakan di organisasi sebagai suatu standar. Dalam kehidupan organisasi, kalau kita mengharapkan rumah sakit ini memiliki nilai jual kita harus membangun organisasi yang bagus dan kuat,” jelas Suryanto.
Suryanto mengibaratkan penyusunan RSB ini dengan kehidupan di suatu keluarga. Seseorang yang baik akan dilahirkan dalam keluarga yang bagus. Transformasi budaya di lingkungan RSUP Dr Kariadi tahun 2012 dinilai menjadi awal berubahnya kebiasaan yang ada di RS.
“Kita punya cita-cita membangun pelayanan publik yang baik dan memiliki daya saing. Setiap komponen harus memiliki keingian membangun satu komitmen yang ditunjukkan melalui kinerja dan pengabdian,” tambahnya.
RSB RSUP H. Adam Malik untuk periode selanjutnya akan menggunakan analisa SWOT dengan berbagai indikator seperti layanan unggulan, Sumber Daya Manusia, dan sebagainya dengan pendekatan FGD (Focus Group Discussion). Peserta kegiatan adalah sebuah Tim yang diambil dari semua unit kerja yang dipilih dan ditetapkan oleh Direktur Utama diperkirakan sebanyak 100 orang. (*/swt)