Medan (06/02/2018) – Kanker menjadi salah satu jenis penyakit tidak menular utama menurut World Health Organization (WHO); bersama penyakit kardiovaskular termasuk penyakit jantung koroner dan stroke, penyakit pernafasan kronis seperti asma dan penyakit paru obstruksi kronis, serta diabetes. Begitu pula di Indonesia, di mana estimasi jumlah penderita kanker mencapai 347.792 jiwa menurut hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jumlah itu pun kemungkinan besar terus meningkat setiap tahunnya.
Kanker sendiri sebenarnya bisa dideteksi secara dini, supaya bisa dilakukan tindakan pengobatan lebih awal sebelum menjadi parah. Salah satunya melalui pemeriksaan dengan teknologi kedokteran nuklir. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) sudah melayani pemeriksaan kanker melalui kedokteran nuklir ini sejak 2013.
“Kedokteran nuklir RSUP HAM masih satu-satunya di Sumatera Utara. Di Sumatera juga termasuk satu-satunya. Sekarang kita diagnostik, bisa pemeriksaan, bisa deteksi. Kita ada keunggulan bisa deteksi awal. Misal, kalau kasus-kasus kanker, bisa deteksi dini,” ungkap Kepala Unit Kedokteran Nuklir RSUP HAM dr Edison SpKN(K) MKes saat diwawancarai jelang Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari.
Selama lima tahun sejak dibuka pada 2013, pelayanan kedokteran nuklir di RSUP HAM sudah menerima sebanyak 1.353 pasien. Diakui dr Edison, jumlah paling banyak adalah kasus kanker, terutama kanker payudara. “Biasanya kanker paling banyak, untuk deteksi penentuan stadium, supaya bisa diobati. Paling banyak kanker payudara, tapi semua jenis kanker bisa,” katanya lagi, sembari menjelaskan bahwa pemeriksaan ini dilakukan sebelum dokter memutuskan langkah pengobatan atau tindakan yang tepat.
Meski begitu, pemeriksaan melalui kedokteran nuklir ternyata juga bisa dilakukan pada jenis penyakit lainnya. “Kita juga bisa pemeriksaan jantung, biasanya pasien yang mau kateterisasi atau mau pasang balon. Lainnya, kita juga bisa mendeteksi kelainan ginjal, kita bisa melihat fungsi masing-masing kanan dan kiri,” tambah lulusan Kedokteran Nuklir Universitas Padjajaran ini. Dalam satu hari, pihaknya menerima sekitar lima sampai enam pasien, dengan lama pemeriksaan mencapai 60 menit hingga 90 menit.
Keunggulan lainnya dari kedokteran nuklir ini, selain bisa melakukan pemeriksaan atau diagnostik, juga bisa melayani terapi. Namun hingga saat ini, Unit Kedokteran Nuklir RSUP HAM memang baru bisa melakukan layanan diagnostik melalu alat Gamma Camera. “Kita sekarang masih diagnostik, untuk memeriksa atau mengetahui penyakit. Layanan terapi direncanakan mulai tahun ini atau tahun depan,” pungkas dr Edison.
Terlepas dari perkembangan ilmu kedokteran, langkah pencegahan tetap jadi upaya paling tepat dalam mengatasi kanker. Kementerian Kesehatan RI sudah menggalakkan perilaku CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Dalam rangka Hari Kanker Sedunia, RSUP HAM juga ikut mensosialisasikan perilaku CERDIK untuk pencegahan kanker kepada pasien dan keluarga pasien dalam penyuluhan kesehatan di area ruang tunggu Instalasi Rawat Jalan RSUP HAM, Senin (05/02/2018). (*/aepm)
Informasi lebih lanjut : Sub Bagian Humas dan Pemasaran
RSUP H. Adam Malik – Kementerian Kesehatan RI
Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Km. 12 Medan
Telp. (061) 8364581 – 8360143 – 8360051 ext. 164 Fax. (061) 8360255
[email protected] – www.rsham.co.id