Senin, 25 Maret 2019
Medan – Tuberkulosis merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu di Indonesia diantara penyakit menular lainnya. Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) yang diperingati pada tanggal 24 Maret setiap tahunnya, RSUP H. Adam Malik mengadakan rangkaian kegiatan pada hari Senin (25/03). Tema HTBS 2019 secara Global adalah “It’s Time”, dimana Indonesia mengambil tema peringatan HTBS tahun 2019 yaitu “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya”.
Rumah sakit milik kementerian ini melalui Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) bekerjasama dengan Poliklinik TB melangsungkan berbagai kegiatan di pelataran Poliklinik TB-MDR RSUP H. Adam Malik. Pasien dan keluarga pasien, masyarakat sekitar rumah sakit, komunitas yang bergerak dalam penanggulangan TB dan generasi muda menjadi peserta dalam kegiatan ini. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 350 Tahun 2017 dalam upaya penanggulangan TBC untuk mencapai target Eliminasi TBC 2030.
“Kegiatan ini merupakan dukungan terhadap program Pemerintah Indonesia dalam pengendalian TBC sehingga ditargetkan pada tahun 2030 tidak ada lagi pasien TB, “ jelas narasumber dalam kegiatan ini sekaligus dokter spesialis paru, dr Parluhutan Siagian Sp P (K).
“Untuk mencapai target tersebut, diperlukan komitmen dari semua pihak. Melalui penyuluhan ini kami menyampaikan bahwa semua pasien TB harus sembuh. Hal ini juga sebagai motivasi bagi pasien sehingga mengambil komitmen untuk sembuh,” tambah beliau.
Rangkaian kegiatan yang diadakan dimulai dengan pemberian edukasi, pemberian leaflet kesehatan, free drink berupa susu, dan kampanye penggunaan masker kepada peserta kegiatan sebagai upaya penyebarluasan informasi TBC terkait pencegahan, penularan, dan pengobatan TBC dari SMF Paru.
Kesembuhan pasien yang menjadi target pemerintah dapat diraih melalui aksi TOSS TBC yang merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh. Selain itu, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait dengan pencegahan penularan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Dengan peringatan ini diharapkan masyarakar semakin peduli dan berperan dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC, serta ikut menyebarluaskan informasi. (*/swt)