Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) sebagai Rumah Sakit pertama yang menangani pasien HIV/AIDS di Sumatera Utara terus berusaha meningkatkan pelayanan perawatan dan pengobatan pasien HIV/AIDS. Demi memberikan pelayanan terbaik, Poliklinik Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus) RSUP HAM menyiapkan tenaga profesional baik tenaga medis, konselor dan tenaga administrasi dan selama satu bulan terakhir telah mengikuti berbagai pelatihan.
Setiap tahunnya, 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Melansir laman WHO, tema tahun ini adalah “Solidaritas Global”. Ini adalah seruan untuk fokus pada kelompok rentan yang sudah berisiko dan memperluas cakupan kepada anak-anak dan remaja.
Sejalan dengan tema tersebut, RSUP HAM membagikan bingkisan kepada pasien yang berobat di Poliklinik Pusyansus dalam rangka meningkatkan solidaritas terhadap pasien HIV/AIDS. Berbagai program lainnya juga telah dilaksanakan, diantaranya Rumah Sakit milik Kemenkes RI ini juga fokus dalam pelayanan voluntary counselling and testing (VCT) oleh tenaga konselor profesional. Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan dan pengobatan bagi pasien HIV/AIDS.
“Di sini kita punya tenaga ahlinya, punya basic ilmu Psikologi, ruangan pelayanan telah terstandar internasional JCI dimana pintu masuk dan keluar berbeda, juga ruangan konseling yang kedap suara,” ucap Sekretaris/Koordinator Konselor Poliklinik Pusyansus RSUP HAM, Rahmad Nur Kurniawan, S.Psi.
Menurutnya, pelayanan VCT adalah hal yang sangat penting dalam perawatan pasien HIV/AIDS mengingat stigma negatif yang beredar di kalangan masyarakat. Rahmad juga menjamin kerahasiaan informasi yang disampaikan pasien didukung dengan lokasi pelayanan yang sudah sesuai standar Joint Commission International (JCI) sehingga pasien akan nyaman dan aman selama melakukan konseling.
Selain VCT, program lain yang menjadi fokus Poliklinik Pusyansus RSUP HAM saat ini adalah Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT) atau Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA), merupakan program pemerintah untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Program tersebut mencegah terjadinya penularan pada perempuan usia produktif, kehamilan dengan HIV positif, penularan dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya.
Sejak Januari sampai dengan Oktober 2020, total sebanyak 17.622 kunjungan pasien HIV/AIDS yang berobat ke Rumah Sakit terstandar JCI ini dimana jumlah ini didominasi oleh pasien berulang. Sedangkan selama bulan Oktober 2020, ada sebanyak 1.667 kunjungan pasien HIV/AIDS yang datang berobat di RSUP HAM.
(*/swt)