Medan (30/03/2017) – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik merawat
dua bayi kembar siam yang dirujuk dari daerah. Untuk menangani kedua bayi kembar
siam ini, manajemen RSUP H Adam Malik sudah membentuk Tim Penanganan Bayi
Kembar Siam yang diketuai oleh Prof dr Guslihan D Tjipta, SpA(K), serta wakil ketua dr
Erjan Fikri, SpB, SpBA dan sekretaris dr Rizky Adriansyah, SpA(K).
“Kita sudah menyiapkan fasilitas untuk kedua bayi kembar siam tersebut. Apa yang
menjadi keputusan tim medis, manajemen akan memfasilitasi. Kita siapkan timnya.
Secara umum, tim dipimpin oleh staf senior, dibantu oleh seluruh tim yang berkaitan
dengan proses untuk bayi ini, mulai dari dokter anak, bedah khusus anak, hingga bedah
plastik,” ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik dr Mardianto SpPDKEMD
didampingi Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas A F Sabarina Saragih,
SH, MH dalam konferensi pers bersama awak media, Kamis (30/03/2017).
Dijelaskan oleh Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP H Adam Malik dr
Rizky Adriansyah, SpA(K), kedua bayi kembar siam ini memiliki kondisi yang berbeda.
“Ada dua bayi kembar siam. Satu dengan kondisi perlengketan, lengketnya itu sedikit
tulang dada bagian bawah dan perut bagian depan. Satu lagi adalah dengan kondisi
yang lebih rumit, yaitu dua kepala tapi satu badan, dua tangan dan dua kaki,” katanya.
Menurut keterangan dokter spesialis anak konsultan jantung anak ini, bayi kembar siam
pertama berasal dari Asahan dan dirujuk oleh rumah sakit umum di daerah tersebut
pada Jumat (24/03/2017). Bayi berjenis kelamin perempuan ini lahir di hari yang sama,
dan diberi nama Sahira Afrizi dan Fahira Afriza oleh kedua orang tuanya.
“Dari pemeriksaan kami, ada lubang di jantung. Tapi kondisinya cukup stabil dan sangat
memungkinkan untuk dilakukan pemisahan, dengan tingkat keberhasilan sekitar 80
persen. Tapi belum bisa diputuskan kapan dilakukan operasi. Saat ini yang bisa kita
lakukan adalah penanganan suportif dengan perawatan bayi yang cukup optimal,
sampai pada waktunya nanti layak untuk dilakukan operasi,” jelas dr Rizky.
Sementara, bayi kembar siam kedua memiliki kondisi dua kepala satu badan, yang
dirujuk dari rumah sakit Binjai pada Selasa (28/3/2017) setelah lahir sehari sebelumnya.
Bayi yang belum diberi nama oleh orang tuanya, berjenis kelamin laki-laki.
“Kondisinya agak rumit, karena bayi mengalami kelainan jantung bawaan yang sangat
kompleks, yang mungkin akan mengganggu banyak sirkulasi tubuhnya. Dia hanya
punya satu serambi dan satu bilik jantung. Kondisinya saat ini relatif stabil. Hanya
mungkin agak lebih rumit. Menurut hasil keputusan kami, maka bayi ini sangat tidak
mungkin untuk dilakukan pemisahan,” terang dr Rizky lagi melanjutkan keterangannya