Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) menjalani visitasi transplantasi ginjal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Jumat (10/12/2021). Kegiatan visitasi ini dilaksanakan di Aula Gedung Administrasi RSUP HAM bersama tim dari Kemenkes RI, termasuk Komite Transplantasi Nasional, dengan tujuan untuk menilai kelayakan rumah sakit vertikal ini sebagai penyelenggara transplantasi ginjal.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menjelaskan bahwa RSUP HAM sudah mulai melakukan transplantasi ginjal sejak tahun 2017. Layanan transplantasi organ tersebut dilaksanakan dengan supervisi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sampai tahun 2019, sudah empat pasien yang menjalani transplantasi ginjal di RSUP HAM.
“Tahun 2017 kita sudah mulai melakukan transplantasi ginjal. Tentu bimbingan dari RSCM selalu mendampingi kami. Kemudian, karena pandemi COVID-19 kami berhenti. Tahun 2019 juga, kami RSUP HAM sudah sempat mengajukan (ke Kemenkes RI) untuk bisa mandiri melakukan transplantasi ginjal,” ucap dr Zainal memberikan keterangan.
Dokter dengan dua gelar spesialis penyakit dalam dan spesialis jantung itu berharap RSUP HAM dapat segera ditetapkan sebagai salah satu penyelenggara transplantasi organ, agar ke depannya bisa melakukan transplantasi ginjal secara mandiri. Manajemen rumah sakit sendiri sudah menyatakan kesiapan, serta mempersiapkan segala kebutuhan sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan pelayanan tersebut.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Komite Transplantasi Nasional, Prof dr Budi Sampurna SH SpF(K) SpKP DFM dalam sambutannya. Dia berharap, RSUP HAM akan segera mendapatkan penetapan sebagai penyelenggara transplantasi organ dari Kemenkes RI. Oleh karena itu, visitasi dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kelayakan rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini.
“Saya kira RSUP HAM termasuk rumah sakit besar yang kita harapkan jadi, betul-betul pelayanan transplantasi organ, ginjal khususnya, di daerah Sumatra bagian utara, yang lebih terjamin,” kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pula, yang berkesempatan hadir langsung bersama dua anggota Komite Transplantasi Nasional.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir pula jajaran direksi RSUP HAM, Ketua Tim Transplantasi Ginjal RSUP HAM dr Alwi Thamrin Nasution SpPD-KGH beserta anggota, ketua divisi dari ilmu kedokteran terkait, serta jajaran manajemen rumah sakit. Sedangkan bersama tim visitasi ikut hadir Koordinator Substansi Rumah Sakit Pendidikan Dr Else Mutiara Sihotang SpPK mewakili Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI beserta rombongan.
Visitasi transplantasi ginjal ini dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu administrasi dan manajemen SDM, teknis pelayanan, serta advokasi. Tim visitasi teknis pelayanan juga turun ke lapangan untuk mengecek alur pelayanan transplantasi ginjal di RSUP HAM. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan penyampaian hasil visitasi, yang selanjutnya akan menjadi dasar penetapan penyelenggara transplantasi organ oleh Menteri Kesehatan RI. (humas/ade)