Selasa, 05 Mei 2020
Medan –Bantuan kepada Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan terus berdatangan melalui Posko Penerimaan Bantuan Covid-19 RSUP HAM sejak 23 Maret 2020. Tercatat sampai Selasa (05/05/2020), sudah 510 donatur yang berasal dari berbagai elemen masyarakat datang untuk memberikan donasi. Bantuan yang diberikan berupa Alat Pelindung Diri (APD), Alat Kesehatan, juga pangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah berdonasi. Ini sangat membantu Rumah Sakit kita. Sampai saat donasi masih terus berdatangan ke Posko, semoga pandemi ini bisa segera terselesaikan” ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSUP HAM, dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K).
Berbagai elemenmasyarakat seperti masyarakat umum, organisasi masyarakat, perusahaan dan pemerintahturut mensupport Rumah Sakit Vertikal ini melalui donasi yang disampaikan.Setiap donasi ini digunakan dengan maksimal dan dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam upaya penanganan Covid-19.
Diketahui sebelumnya untuk menangani pasien Covid-19,RSUP H Adam Malik telah dilengkapi 11 kamar isolasi di Ruangan Infeksius. Namun kebutuhan ruangan rawat inap pasien terkait Covid-19 terus bertambah sejalan dengan peningkatan pasien yang dirawat melebihi ruangan yang tersedia. Sebagai respon atas kondisi tersebut, Rumah Sakit berstandar internasional ini menyediakan ruangan tambahan. Sehingga, saat ini Ruangan Infeksius dilengkapi 15 kamar rawat isolasi.
“Rumah Sakit Adam Malik sangat serius dalam penanganan virus ini. Pasiennya semakin meningkat, jadi kamar isolasi di Ruangan Infeksius sudah kami tambah menjadi 15 kamar isolasi,” tambah dr Zainal.
RSUP HAM pertama kali merawat pasien positif Covid-19 pada tanggal 14 Maret 2020. Terhitung tanggal 5 Mei 2020, RSUP H Adam Malik sudah merawat 19 pasien positif covid-19, dimana 13 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh, 5meninggal dunia dan 1 lainnya masih dalam perawatan. Sementara untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), jumlah pasien yang ditangani oleh Rumah Sakit milik Kementerian Kesehatan ini sudah mencapai ratusan orang. Ditambah lagi dengan jumlah pasien yang setiap harinya menjalani skrinning di Posko Kewaspadaan Covid-19 yang beroperasi sejak 17 Maret 2020.(*/swt)