Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) kembali akan melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam, yang merupakan keempat kalinya sepanjang sejarah rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini. Operasi pemisahan terhadap bayi kembar siam bernama Adam dan Aris asal Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara ini dijadwalkan akan dilaksanakan besok, Rabu, (20/01/2021).
Disampaikan oleh Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP HAM dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K), kondisi bayi kembar siam Adam dan Aris sudah siap untuk dilakukan operasi pemisahan. “Jika tidak ada halangan, pemisahannya ini nanti akan dilaksanakan di ruang operasi Gedung CMU (Central Medical Unit) RSUP HAM,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dari dr Rizky, bayi kembar siam Adam dan Aris akan menjalani pemisahan di bagian dada dan perut mereka. “Pemisahannya itu terkait beberapa organ di dalamnya, itu yang mungkin ada perlengketan, terutama hati dan saluran cerna. Karena sebagian besar yang dempet memang di daerah perut,” jelas dokter spesialis anak ini.
Operasi ini akan dilaksanakan oleh tim yang diketuai oleh Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpA(K), dengan melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang terdiri dari beberapa dokter sub spesialis, terutama dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis anesthesi pediatrik, dan dokter spesialis anak. “Kita akan menggunakan protokol kesehatan, di mana seluruh tim yang terlibat langsung dalam operasi akan menggunakan APD (alat pelindung diri), kemudian juga akan dilakukan swab untuk screening COVID-19,” tambah dr Rizky.
Sementara itu, bayi kembar siam Adam dan Aris sendiri saat ini dalam keadaan sehat dengan berat badan total sekitar 16 kg. Keduanya sudah berusia 1 tahun 9 bulan 10 hari, di mana mereka lahir di RSUP HAM pada tanggal 9 Desember 2019 lalu. “Kondisi bayi saat ini cukup sehat, tumbuh kembang cukup baik, sudah bisa berjalan walaupun jalannya berdua, tidur juga bareng, berdua dengan posisi miring,” kata dr Rizky lagi menerangkan kondisi kedua bayi.
Orang tua bayi kembar siam Adam dan Aris yang berasal dari Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhan Batu ini pun berharap proses operasi bisa berjalan dengan lancar dan dapat memisahkan kedua bayi mereka. “Mudah-mudahan berhasil, tidak ada kendala apapun,” ucap sang ayah, Supono (32 tahun). “Kami sudah percayakan kepada tim dokter,” tambah ibunya pula, Nur Rahmawati (26 tahun).
Operasi pemisahan bayi kembar siam Adam dan Aris ini akan menjadi yang keempat kalinya dilakukan di RSUP HAM. Sebelumnya, tim dokter dari rumah sakit terakreditasi Joint Commission International ini sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Mariana-Mariani asal Aceh Timur pada tahun 2005, Sahira-Fahira dari Asahan (2017) dan Adam-Malik dari Tapanuli Utara (2019). “Ini yang keempat untuk pemisahan kembar siam di RSUP HAM. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat Sumut,” pungkas dr Rizky. (humas/ade)