Medan – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) melalui Divisi Vaskular dan Endovaskular Kelompok Staf Medis (KSM) Bedah Saraf terus berupaya mengembangkan layanan stroke, khususnya aneurisma dan kelainan pembuluh darah otak. Ahli bedah saraf vascular, dr M Ihsan Z Tala SpBS (K) dan dr Muhammad Ari Irsyad MKed SpBS (FBSVas) bertekad mewujudkan RSUP HAM sebagai pusat layanan rujukan paripurna untuk penyakit stroke, sehingga angka kecacatan dan kematian akibat penyakit ini dapat berkurang.
Menurut dr Ihsan, saat ini jumlah kasus aneurisma pecah di Sumatera Utara (Sumut) semakin meningkat. Kondisi ini, salah satunya bisa disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat. Setidaknya sampai Mei 2023, tim Bedah Saraf RSUP HAM sendiri sudah mengerjakan sembilan kasus aneurisma dengan metode clipping (operasi buka tempurung kepala) dan satu kasus dengan metode coiling (kateterisasi melalui paha).
“Dengan semakin majunya metode diagnostik dan pemahaman tenaga medis tentang penanganan aneurisma ini, maka banyak kasus bisa segera dirujuk ke RSUP HAM dan membuat hasilnya menjadi lebih baik,” kata dr Ihsan saat melakukan visite (kontrol) terhadap pasien di Ruang Rawat Khusus Stroke Corner RSUP HAM, belum lama ini.
Dijelaskannya lebih lanjut, aneurisma seperti benjolan yang mengeyal pada pembuluh darah. Kondisi ini terjadi akibat penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun. Menurut dr Ihsan, hampir seluruh pasien stroke yang datang ke RSUP HAM merupakan kasus aneurisma yang sudah pecah dan menimbulkan gejala stroke.
“Kasus ini harus ditangani segera. Tim dokter akan membuat gambar tiga dimensi pembuluh darah otak, dan kita dapat melihat langsung dimana aneurisma-nya. Saat ini layanan aneurisma yang paling lengkap di Sumut hanya ada di RSUP HAM,” sambung dr Ihsan.
Sementara itu, Kepala KSM Bedah Saraf RSUP HAM Prof Dr dr Ridha Dharmajaya SpBS (K) mengatakan timnya akan terus melakukan langkah-langkah terobosan untuk kasus stroke dan penyakit pembuluh darah otak. Menurutnya, saat ini kasus stroke iskemik masih belum tertangani secara maksimal sampai tindakan intervensi thrombectomy.
“Di luar negeri sudah rutin dilakukan, dan hasilnya pasien dapat sembuh dari kecacatan. Kita terus mengembangkan RSUP HAM untuk meningkatkan kemajuan penanganan penyakit pembuluh darah otak agar masyarakat dapat terbantu,” ucap Prof Ridha.
Direktur Utama RSUP HAM dr Zainal Safri SpPD-KKV SpJP (K) menambahkan pula bahwa pengembangan layanan aneurisma otak ini juga dalam rangka mencapai misi RSUP HAM sebagai pengampu layanan stroke di wilayah Sumut dan Aceh.
“Bapak Menteri Kesehatan telah membuat regulasi pengampuan dan layanan rujukan, sehingga nantinya untuk penyakit prioritas seperti jantung, stroke, kanker dan uronefrologi, yang secara berjenjang dapat dilakukan mulai dari RSUP, RSUD provinsi hingga RSUD kabupaten/kota di bawahnya,” pungkas dr Zainal. (KSM Bedah Saraf/humas/ade)